Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep Pembaca
Dinkes Cianjur catat 16 siswa mendapat perawatan di puskesmas
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-04 15:28:17【Resep Pembaca】737 orang sudah membaca
PerkenalanPuskemas Gekbrong, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menangani 16 orang siswa Yayasan Raudatul Muttaqin

Cianjur (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mencatat sekitar 16 orang siswa Yayasan Raudatul Muttaqin di Desa Songgom, Kecamatan Gekbrong, mendapat perawatan di puskesmas setempat setelah mengeluh pusing, mual dan muntah usai menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG).
Kepala Puskesmas Gekbrong Titin Kuraesin di Cianjur Kamis, mengangakan pihaknya langsung melakukan penanganan ketika belasan siswa mengeluhkan pusing, mual dan muntah selang beberapa saat setelah menyantap menu MBG seperti nasi, ayam katsu, tahu semur kecap, timun, dan anggur.
"Total yang mendapat perawatan di puskesmas sebanyak 14 orang sedangkan dua orang lainnya ditangani di sekolah, sebagian besar mengeluhkan hal yang sama setelah menyantap menu MBG," katanya.
Selang lima jam mendapat penanganan di puskesmas, tutur dia, kondisi kesehatan belasan siswa mulai membaik dan saat ini seluruh siswa sudah dipulangkan, namun tetap mendapat pengawasan dari tenaga kesehatan.
Baca juga: Istana sebut penambahan Wamenkes untuk bantu masalah MBG di BGN
Pihaknya belum dapat memastikan penyebab dari keracunan tersebut, namun petugas puskesmas sudah mengambil sampel makanan dari menu MBG dan diserahkan ke petugas Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur, guna dilakukan uji laboratorium.
"Kami sudah mengambil sampel makanan dan muntahan siswa untuk dilakukan uji laboratorium guna memastikan penyebab keracunan yang menimpa belasan siswa tersebut," katanya.
Bahkan ungkap dia, pihaknya telah melakukan pengecekan ke Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang berada di Desa Songgom, guna memastikan standarisasi termasuk kondisi dapur dan lain-lain, dimana hasilnya cukup bagus, ngak ada masalah.
Sedangkan terkait Sertifikat Laik Higienie Sanitasi (SLHS) di dapur tersebut, informasi-nya dalam proses, sehingga pihaknya akan melakukan monitoring dan membuat Satgas di Puskesmas Gekbrong, sebagai bentuk siaga terhadap kejadian dugaan keracunan MBG.
"Setelah terbentuk Satgas di Gekbrong, tentunya pengawasan dan pemantauan akan lebih ditingkatkan guna memastikan ngak ada lagi kejadian yang sama menimpa siswa penerima manfaat MBG di wilayah Gekbrong," katanya.
Baca juga: Kemenag awasi program MBG perdana di Madrasah Bolsel
Suka(32)
Artikel Terkait
- BGN tegaskan ngak ada SPPG yang boleh memasak sebelum jam 12 malam
 - BKSDA Sampit lepas liarkan lutung diduga korban tabrak lari
 - Perpres Tata Kelola MBG tetapkan larangan masak sebelum pukul 12 malam
 - Ingin gula darah stabil? Ini cara mengolah nasi putih agar tetap sehat
 - Ribuan guru UNRWA siap didik lagi anak
 - Kemlu upayakan WNI kabur dari sentra online scam Kamboja dipulangkan
 - Menyambut penerbang dari bumi utara
 - DPRD Kendari
 - Kapal bantuan Turki berlayar ke Gaza, bawa 900 ton makanan dan obat
 - Masjid Huangcheng, cerita panjang toleransi beragama di Chengdu
 
Resep Populer
Rekomendasi

Natasha Wilona cerita cara tetap positif saat kulit wajah “breakout

Tersedak bisa berbahaya, ini cara pertolongan pertama yang tepat

Kisah perempuan Gaza: Menjaga asa sebagai ibu dan dokter saat konflik

Ribuan guru UNRWA siap didik lagi anak

Ombudsman temukan tabung elpiji Malaysia di dapur SPPG Tarakan

Danone ajak orang tua sadar tanda alergi susu sapi sejak dini

Tim Rescue TNGR bersihkan sampah di tebing curam Gunung Rinjani

Wajah baru TNI setahun di bawah kepemimpinan Prabowo